January 24, 2008

Sang Jendral

Assalamualalikum..

Hallo sobat,

Pa kabar nih????
sori baru update lagi. Maklum kemarin ni lagi agak sibuk ujian...

Nah mumpung sekarang lagi free kami ingin ngajak kita semua untuk sedikit ngilas balik masa lampau.

Sedikit nanya nih diantara kita masih ada gak yang inget apa yang terjadi pada tanggal 22-23 Agustus 2005 di Al-Zaytun???

Mungkin ada yang inget dan banyak juga yang udah pada lupa. Oke deh kami akan membantu kalian untuk sedikit mengingat apa yang terjadi pada tanggal itu.

Inget siapa yang make helikopter ini ke maz?


Inget gak kita lagi nyambut siapa ini??






Pasti tahukan siapa ini...


Ya beliaulah yang saat ini selalu jadi topik utama dalam setiap pemberitaan. Baik media cetak maupun media elektronik tak ada habisnya memberitakan beliau. Dikarenakan kondisi mantan orang no wahid di Indonesia ini dalam keadaan kritis. Bukannya mau ikut-ikutan nih, tapi setidaknya kita sebagai lulusan yang dikaderkan untuk membangun bangsa mestinya mengikuti setiap perkembangan yang terjadi di negri ini.

Pak harto, sosok yang banyak mengagumi dan juga banyak tak menyukai. Nah diantara kita termasuk yang mana nih dari dua ini????

Ada yang pilih ini ada yang pilih itu, terserah itu kehendak kita semua mau berpendapat apa. Maklumlah sebagai tokoh yang kontrofersial ada yang pro ada yang kontra.

Tapi dalam tulisan ini kita cuman sekedar review ketika beliau datang ke MAZ.

Liat foto diatas, masih seger ya... bandingkan dengan kondisi beliau saat ini sungguh sangat jauh.

Pada tahukan ketika beliau datang kemaz menurut jurubicara beliau, “ini merupakan acara paling padat yang diikuti bapak setelah tidak jadi presiden”. Maklumlah ketika pak Harto datang sebagian pantangan yang dilarang oleh dokter dilanggar. Misalnya beliau hanya boleh berjalan kalau tidak salah 50 langkah sehari, namun di MAZ beliau berjalan melebihi dari batas itu. Bayangkan dari depan tangga masjid Rahmatan Lil ‘Alamin sampai kedepan itu bukan jarak 50 langkah. Ini bukan paksaan Syakh, namun ini keinginan beliau yang gak mau naik kursi roda dihadapan kita semua. Entah sebagai suatu penghargaan untuk kita semua atau sebagai perwujudtan semangat beliau. Tapi alhamdulillah beliau tidak kenapa-kenapa ketika itu.

Satu hal lagi yang benar-benar menurut kami suatu yang sangat mengharukan. Ingat tidak ketika putri beliau selesai membacakan pidato beliau. Bukan karena skenario, atau perintah. Beliau dengan semangat berusaha untuk naik keatas panggung. Dan melambaikan tangan untuk kita semua. Sungguh mungkin karena perasaan beliau yang tidak ingin mengecewakan kita karena tidak dapat melihat beliau secara jelas. Beliau berusaha untuk sedikit menghibur kita semua. Benar-benar sangat sangat manis untuk dikenang. “Sayang fotonya belum kami dapatkan”.



Masih ingat, ketika tim paduan suara menyambut kedatangan beliau didepan gedung Jendral Besar H.M Suharto, sebagian dari tim paduan suara sempat ada yang menangis ketika itu.


Masih banyak lagi cerita lain dari kedatangan Sang Jendral Besar. Yang pasti tentunya memberikan pengalaman tersendiri yang patut dikenang.

Mungkin ketika beliau menjabat presiden kita masih kecil. Dan terlalu susah untuk memikirkan bagaimana beliau menjabat. Tapi karena beliau datang ke MAZ sudah cukuplah bagi kita semua untuk dapat menggambarkan bagaimana sosok beliau.


Terlepas dari kekhilafan yang ada, apa pun namanya Pak Harto adalah sosok yang pernah memimpin dan membangun negeri ini dengan susah payah. Adalah tidak adil jika Pak Harto mendapat perlakuan yang tak sebanding dengan apa yang telah ia lakukan untuk rakyat dan bangsa ini. Sebab memang ada banyak hal yang telah dia lakukan dan abdikan untuk bangsa dan republik ini. Dan ini adalah ralita yang tak terbantahkan. Siapa pun tahu itu.

Oleh sebab itu kawan-kawan marilah sejenak kita berdoa untuk beliau agar senantiasa dalam lindungan dan rahmat Allah. Diberikan kemudahan dan keselamatan. Amin

Terima Kasih